Sejak abad ke–15 sampai dengan abad 16 Papua (New Guinea ) pada waktu itu, dibawah kekuasaan pemerintahan Sultan Tidore. Namun Sultan Tidore tidak mendirikan pemerintahan nya di tanah Papua. Pada tahun 1828 dinyatakan bahwa Papua sebagai bagian Barat dari Jajahan Belanda. Tahun 1898 ditempatkanlah aparat pemerintahan Belanda yang berkedudukan di Manokwari (Injil telah diberitakan di tanah Papua selama kurun waktu 43 tahun)
Dalam tahun 1848 terbentuk suatu perhimpunan Utusan Tukang di Belanda, yang didirikan oleh Pdt. O.G Heldring. yang tujuan nya adalah mengutus para tukang yang trampil ke daerah – daerah yang masih dalam kegelapan atau kafir. Utusan tukang adalah orang Kristen yang berpengetahuan tukang, tani, pedagang yang dapat bekerja mencari nafkah dan Memberitakan injil. Mereka tidak di gaji hanya di Bantu pelayaran nya ke daerah – daerah tujuan. Mereka ini akan menjadi teladan dan memberi contoh yang baik bagi orang lain untuk hidup Berdikari.
Di Jerman (kota Berlin), bapa Gossner juga membuka Sekolah dan mendidik para pemuda yang nantinya akan di utus ke negeri—negeri kekafiran di Asia dan di Afrika termasuk Papua. Di sinilah kedua tokoh penginjil Carl Ottow dan Johann Gottlob Geissler di bimbing dan dididik menjadi utusan tukang (Zendeling - Weerkleiding). Yang menjadi tujuan pengutusan kedua penginjil tersebut adalah Tanah Papua (New Guinea), yang pada saat itu di kenal sebagai “daerah kekuasaan iblis” karena corak hidup penduduk nya yang jahat yakni suka berperang dan saling makan memakan antara manusia (cannibalism), perampokan, pengayauan, perbudakan dan sebagainya.
Dalam tahun 1848 terbentuk suatu perhimpunan Utusan Tukang di Belanda, yang didirikan oleh Pdt. O.G Heldring. yang tujuan nya adalah mengutus para tukang yang trampil ke daerah – daerah yang masih dalam kegelapan atau kafir. Utusan tukang adalah orang Kristen yang berpengetahuan tukang, tani, pedagang yang dapat bekerja mencari nafkah dan Memberitakan injil. Mereka tidak di gaji hanya di Bantu pelayaran nya ke daerah – daerah tujuan. Mereka ini akan menjadi teladan dan memberi contoh yang baik bagi orang lain untuk hidup Berdikari.
Di Jerman (kota Berlin), bapa Gossner juga membuka Sekolah dan mendidik para pemuda yang nantinya akan di utus ke negeri—negeri kekafiran di Asia dan di Afrika termasuk Papua. Di sinilah kedua tokoh penginjil Carl Ottow dan Johann Gottlob Geissler di bimbing dan dididik menjadi utusan tukang (Zendeling - Weerkleiding). Yang menjadi tujuan pengutusan kedua penginjil tersebut adalah Tanah Papua (New Guinea), yang pada saat itu di kenal sebagai “daerah kekuasaan iblis” karena corak hidup penduduk nya yang jahat yakni suka berperang dan saling makan memakan antara manusia (cannibalism), perampokan, pengayauan, perbudakan dan sebagainya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar