Orang Mansinam telah melihat ke dua orang kulit putih yang tiba di pantai Mansinam itu, sebelum nya mereka hanya melihat dan mendengar dari jauh tentang manusia kulit putih, namun sekarang mereka datang dan tinggal bersama mereka;
Kedua penginjil itu menumpang di sebuah gudang tua yang sudah rusak milik seorang pengusaha kapal. Penduduk Mansinam heran karena ke dua orang ini mempunyai adat – istiadat yang lain.
Kedua penginjil itu menumpang di sebuah gudang tua yang sudah rusak milik seorang pengusaha kapal. Penduduk Mansinam heran karena ke dua orang ini mempunyai adat – istiadat yang lain.
Mereka benar – benar manusia.
Seorang dukun dari pulau itu yang dianggap sebagai orang yang paling tahu segala nya, menjelaskan dan menasehatkan orang kampung bahwa ke dua orang itu adalah orang mati yang bangkit. Jadi orang tidak boleh mendekati mereka bila tidak mau terjangkit dan berubah menjadi orang mati
Seorang dukun dari pulau itu yang dianggap sebagai orang yang paling tahu segala nya, menjelaskan dan menasehatkan orang kampung bahwa ke dua orang itu adalah orang mati yang bangkit. Jadi orang tidak boleh mendekati mereka bila tidak mau terjangkit dan berubah menjadi orang mati
Kedua sendeling itu adalah utusan tukang, mereka mulai bekerja, dengan menanam tanaman yang di bawa dari Ternate. Untuk pekerjaan bercocok tanam, mereka butuh tanah yang subur sedangkan Mansinam berbatu dan kurang subur sehingga mereka harus ke daratan Kwawi. Untuk ke daratan yang jauh nya 1 – 2 jam perjalanan menggunakan perahu, Ottow dan Geissler berusaha membuat parahu itu sendiri karena tidak ada orang kampung yang mau menyapa mereka. Setelah tiga kali salah menebang pohon yang tidak dapat dijadikan perahu, orang kampung mulai rasa kasihan, lalu menjual sebuah perahu kecil untuk kedua penginjil itu.
Selanjutnya mereka berdua mulai bekerja melawan rimba pesisir Mansinam dan Kwawi. Beberapa minggu kemudian kedua nya jatuh sakit, awalnya disangka akibat dari pekerjaan yang berat, namun ternyata disebabkan oleh penyakit Malaria.
Ketika kedua nya terbaring karena serangan malaria, banyak orang datang menjenguk mereka. Setiap orang ingin tahu apa yang akan terjadi dengan ke dua manusia putih itu, yang berasal dari Matahari terbenam di mana tempat tinggal arwah orang mati (Menurut pikiran penduduk ) . Untung Geissler membawa obat Kinine, dan setelah sembuh mereka melanjutkan pekerjaan nya. Selain itu jika ada waktu senggang mereka adakan ibadah, karena rakyat juga ada yang mengetahui sedikit bahasa melayu sehingga sering terjadi salah pengertian dalam komunikasi.
Ketika Geissler berbicara mengenai orang mati pada hari minggu, orang – orang kampung sedikit mengerti maksud nya, mereka juga memiliki kepercayaan bahwa orang – orang yang telah mati satu saat akan bangkit membawa kebahagiaan. Khotbah ini membuat orang kampung selalu menyelidiki kuburan untuk melihat apakah orang mati akan bangkit kembali setiap hari minggu. Namun kubur – kubur tetap tertutup, sendeling telah menipu kita, hanya mereka saja manusia betul, orang kulit putih adalah manusia dari masa yang sudah berlalu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar